Editorial
Resesi dan Melambungnya Harga
Nilai tukar rupiah masih labil sementara harga terus malambung. Belum lagi cukai rokok tahun depan akan naik 30 persen
MAKASSAR, PEDOMANMEDIA - Pemerintah telah mengumumkan masuknya resesi di akhir September. Indonesia memasuki gerbang perlambatan ekonomi dan ancaman melambungnya harga.
Beberapa poin yang harus menjadi perhatian pemerintah. Pertama nilai tukar rupiah masih sangat labil. Selanjutnya harga emas melorot tajam dalam enam pekan.
Lalu kita juga dihadapkan pada ancaman krisis pangan dan melambungnya harga. Tahun depan cukai rokok akan naik 30 persen.
"Yang pertama adalah harga pangan. Ini sangat mungkin naik. Karena terjadi penimbunan. Spekulan bermain dan menyebabkan kelangkaan beberapa komoditi," terang Noval Alfariz, praktisi ekonomi KTI.
Karena itu menurut Noval pemerintah harus mengantisipasi situasi ini. Harus ada langkah untuk mencegah penimbunan bahan pangan. Terutama di tingkat distributor yang rentan permainan.
Sejauh ini harga pangan masih relatif stabil. Meski beberapa bahan kebutuhan pokok mulai merangkak naik.
Di antaranya ayam potong yang melambung dalam sepekan. Ayam potong mengalami penurunn stok bibit. Sehingga pasokan menurun jauh di bawah kebutuhan konsumsi masyarakat. Ini memicu kenaikan tidak wajar.
Beberapa bahan pangan lainnya juga turut menunjukkan gejala ke arah sana. Seperti bawang merah, bawang putih, cabe merah dan cabe keriting serta telur.
Dari laporan harga di pasar-pasar, komoditi ini masih naik turun secara normal. Akan tetapi kenaikan bisa terjadi secara tiba-tiba.
Menurut Noval, pemerintah harus melakukan deteksi pada tingkat distributor. Agar permainan permainan yang memungkinkan harga menjadi tidak stabil bisa dicegah.
Ia juga bisa melihat bahwa kenaikan cukai rokok akan memicu naiknya pangan. Jadi dua hal urgen yang dihadapi sekarang. Ancaman krisis pangan dan naiknya harga harga.
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan proyeksi ekonomi kuartal 3 mendatang yang bertengger di level minus 1,7 persen. Dia ini ia memastikan bahwa RI masuk ambang resesi di akhir September
"Kementerian Keuangan melakukan update proyeksi perekonomian Indonesia untuk tahun 2020 secara keseluruhan menjadi minus 1,7% sampai minus 0,6%. Forecast terbaru kita pada September untuk 2020 adalah minus 1,7% sampai minus 0,6%. Ini artinya, negatif territory kemungkinan terjadi pada kuartal 3," kata Sri Mulyani, Selasa (22/9/2020).
Ia mengatakan resesi tak bisa lagi dihindari. Realisasi pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2020 minus 5,32%. Dan kuartal tiga masih di level minus.
Resesi akan terjadi jika pertumbuhan ekonomi nasional kembali negatif di kuartal berikutnya. Resesi adalah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi minus dua kuartal berturut-turut.
Akumulasi berbagai persoalan ini akan dihadapi di tengah pandemi. Pandemi belum bisa diprediksi kapan akan berakhir. Tetapi krisis pangn bisa diperkirakan akan terjadi jika tak ada langkah pencegahan secepatnya.
Nah seperti apa langkah Kementan? Rakyat menantinya.